Rabu, 25 Desember 2013

Buku-buku tentang Sulawesi Selatan

  Tebal 119 Halaman Harga Rp.150.000,-

Buku ini mengambarkan kisah tentang kehidupan pesisir masyarakat Galesong, kaum kawe-kawe, kisah seorang warga Galesong yang keluar kampung usai menuntaskan siri’, hingga perihal hidup petani jagung yang menggambarkan kehidupan warga Galesong.

 

 Tebal 223 lembar harga Rp. 150.000

Buku yang memuat 23 tulisan soal manajemen tata kota Makassar ini ditulis oleh Winarni KS, seorang mahasiswa Fakultas Teknik, Jurusan Arsitektur, Program Studi Pengembangan Wilayah Kota, Universitas Hasanudin.

 

 Tebal 213 halaman harga Rp. 150.000,-

Buku ini mengangkat ke permukaan makna-makna yang melekat dalam pernik pernikahan yang sering dilewatkan begitu saja. Dia mengamati posisi duduk, cara menempatkan nama dalam teks undangan, orang-orang yang diundang melakukan ritus tertentu dalam serangkaian ritus panjang pernikahan.

 

 

 Tebal 245 halaman Harga Rp. 150.000,-

INTI dari sekian banyak teks dalam buku ini mencakup konsep hubungan seks, pengetahuan alat reproduksi, tahap hubungan seks, teknik rangsangan, doa dan mantra seks, gaya persetubuhan, teknik sentuhan titik sensual perempuan, penentuan jenis kelamin anak, pengendalian kehamilan, waktu baik dan buruk dalam berhubungan, tata cara pembersihan tubuh, hingga pengobatan kelamin. SEMUA itu menjadi rangkaian laku mewujudkan hubungan seks yang indah dan anggun. Di dalam kitab inilah segalanya dirinci!

Tebal 343 halaman Harga Rp. 150.000,-

Bugis dan Makassar sebagai sama-sama percaya bahwa asal-usul elite politik mereka bermula dari mitos Tomanurung (pemimpin yang turun dari langit). Keduanya menginginkan pola hubungan antara penguasa dan masyarakat bersifat kontraktual. Ini berarti bahwa kendati secara simbolik masyarakat memberi otoritas yang besar kepada si pemimpin, namun di waktu yang bersamaan, pemimpin harus taat dengan kesepakatan yang diberikan sang pemberi simbol, yakni Tomanurung

 

 Tebal 376 halaman harga Rp. 150.000,-

Penduduk Sulawesi Selatan dilukiskan sebagai pelaut yang berani, perantau yang lihai, bangsawan feodal dan para pengikutnya, penganut paham kebebasan demokratis yang hanya mengakui pemerintahan yang dibentuk berdasarkan kontrak sosial, pemeluk agama Islam yang fanatik,

 Tebal 337 halaman Harga Rp. 150.000,-

Dalam buku ini, beberapa ritual tua diurai rinci, seperti ritual berburu kepala, ritual naik pohon barana’, dan ritual kesuburan. Begitu pula dengan ritual lain yang terkait kelahiran, pernikahan, dan kematian diberi perhatian, terutama dimana mereka memperlihatkan perubahan-perubahan terkait fokus yang terdapat dalam agama

Tebal buku 435 halaman Harga Rp. 150.000,-

Buku ini menjelaskan siapa sebenarnya Arung Palakka..benarkah dia penghianat atau bahakan dialah sang pahlawan??????

 

  Tebal 347 halaman Harga Rp. 150.000,-

Buku ini menjelaskan bagaimana warga Makassar berupaya mempertahankan ritual sejak masa silam, dan bagaimana pengetahuan itu bernegosiasi dengan kehadiran VOC yang hendak mempertahankan ritual. Seiring dengan nasionalisme Indonesia, VOC mempertahankan ritual itu sebagai strategi untuk tetap merebut dukungan dari kelompok tradisional atas VOC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar